Urgensi Alat Bukti Pengakuan Tersangka Sebagai Penghargaan di Depan Hukum Bagi Pelaku Tindak Pidana dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia

Description

Dalam sistem peradilan pidana Indonesia, pengakuan tersangka seringkali menjadi alat bukti yang krusial dalam membuktikan suatu tindak pidana. Pengakuan, yang secara kasat mata tampak sebagai pengakuan atas kesalahan, seringkali dianggap sebagai jalan pintas menuju pembuktian dan penetapan hukuman. Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan, terdapat sejumlah persoalan mendasar yang perlu dikaji secara mendalam. Buku ini menggali lebih dalam mengenai urgensi pengakuan tersangka sebagai alat bukti dalam konteks sistem peradilan pidana Indonesia. Fokus utama buku ini adalah pada praktik di mana pengakuan tersangka seringkali dipandang sebagai suatu "penghargaan" bagi pelaku tindak pidana, di mana dengan mengakui perbuatannya, seolah-olah pelaku telah mendapatkan keringanan hukuman atau bahkan dibebaskan dari tanggung jawab sepenuhnya. Melalui kajian mendalam terhadap berbagai aspek hukum, psikologi, dan sosiologi, buku ini berusaha mengungkap sejumlah permasalahan krusial, seperti: Kredibilitas pengakuan tersangka: Sejauh mana kita dapat mempercayai pengakuan tersangka yang diperoleh di bawah tekanan atau pengaruh tertentu? Pengakuan sebagai alat bukti tunggal: Apakah pengakuan tersangka sudah cukup untuk membuktikan suatu tindak pidana tanpa didukung oleh bukti-bukti lain yang objektif? Dampak psikologis terhadap tersangka: Bagaimana tekanan untuk mengakui perbuatan dapat mempengaruhi psikologis tersangka dan berpotensi menghasilkan pengakuan palsu? Peran penasihat hukum: Sejauh mana penasihat hukum dapat melindungi hak-hak tersangka dan memastikan bahwa pengakuan yang diberikan benar-benar merupakan kehendak bebas? Implikasi terhadap keadilan: Bagaimana penggunaan pengakuan tersangka yang tidak hati-hati dapat berdampak pada keadilan bagi korban dan masyarakat? Buku ini tidak hanya sekadar menyajikan permasalahan, tetapi juga menawarkan analisis kritis dan rekomendasi kebijakan untuk memperbaiki sistem peradilan pidana di Indonesia. Dengan demikian, buku ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi para akademisi, praktisi hukum, pembuat kebijakan, dan masyarakat umum yang peduli terhadap penegakan hukum yang berkeadilan.