Kecerdasan Buatan di Pengadilan: Etika dan Efisiensi

Rp87.600,00

JUDUL : Kecerdasan Buatan di Pengadilan: Etika dan Efisiensi

PENULIS : Dr. Rudi Margono, SH., M.Hum.

NO BUKU : ISBN

TAHUN TERBIT : 2025

Category:

Description

Dunia di ambang revolusi, sebuah gelombang inovasi yang didorong oleh denyut nadi data dan algoritma: Kecerdasan Buatan (AI). Gelombang ini tidak hanya menyapu sektor industri, tetapi juga merambah ke ranah sistem hukum dan peradilan, sebuah benteng tradisi yang kini menghadapi transformasi fundamental. Buku ini mengulas bagaimana AI mengubah wajah keadilan, membawa serta janji efisiensi yang belum pernah ada sebelumnya, namun juga memunculkan kompleksitas etika yang mendalam. Kita telah menelusuri perjalanan evolusi teknologi dalam sistem hukum, dari lempengan tanah liat hingga era digital, dan bagaimana pergeseran paradigma menuju AI kini memungkinkan otomasi kognitif yang belum terbayangkan sebelumnya. Dari dasar-dasar Machine Learning, Deep Learning, dan Natural Language Processing (NLP) yang memungkinkan AI memahami dan memproses teks hukum, kita melihat aplikasinya yang luas. AI kini mendukung riset hukum yang lebih cepat, membantu analisis dokumen dalam skala besar, dan bahkan menawarkan prediksi hasil litigasi serta penilaian risiko yang dapat membentuk strategi kasus. Namun, potensi ini tidak datang tanpa konsekuensi. Penggunaan AI secara otomatis dalam tugas administratif dan manajemen kasus meningkatkan efisiensi operasional pengadilan, sementara perannya dalam deteksi penipuan dan analisis bukti forensik menjanjikan pengungkapan kebenaran yang lebih cepat. Penyelesaian Sengketa Online (ODR) berbasis AI membuka pintu akses keadilan yang lebih luas, meruntuhkan hambatan biaya dan geografis. Meski demikian, kita juga secara kritis mengulas tantangan serius yang menyertainya: bias algoritma yang dapat menyebabkan diskriminasi dan hasil yang tidak adil, urgensi transparansi dan penjelasan (explainability) untuk memahami keputusan AI yang "kotak hitam", serta kompleksitas akuntabilitas dan tanggung jawab jika AI membuat kesalahan. Kekhawatiran akan privasi data dan keamanan informasi sangat menonjol mengingat sensitivitas data hukum. Diskusi tentang "hakim robot" telah menunjukkan bahwa peran manusia dalam pengambilan keputusan yudisial, dengan empati dan kebijaksanaan, tetap tak tergantikan. Oleh karena itu, profesi hukum dihadapkan pada pilihan: bukan obsolensi, melainkan adaptasi melalui pengembangan literasi AI, keterampilan analitis, dan kemampuan kolaborasi. Kesenjangan digital yang dapat diperparah oleh AI juga memerlukan strategi proaktif untuk memastikan akses yang setara terhadap keadilan. Secara keseluruhan, buku ini bertujuan untuk memberikan panduan komprehensif tentang persimpangan yang menarik antara hukum dan kecerdasan buatan, mendorong pemanfaatan teknologi yang bijaksana dan beretika demi sistem peradilan yang lebih adil dan efisien.

Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “Kecerdasan Buatan di Pengadilan: Etika dan Efisiensi”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *