Kabut di Puncak Kiematubu

Description

Cerita ini mengisahkan perjalanan seorang perempuan bersama sahabat dan komunitas pecinta alam dalam menaklukkan puncak Gunung Gamalama dan Kie Matubu. Pendakian yang awalnya sekadar pemenuhan impian masa kecil berubah menjadi perjalanan batin yang sarat makna—tentang persahabatan, cinta, dan pencarian jati diri. Dalam pendakian Gamalama, ia bertemu dengan Nandri, sosok yang diam-diam telah memperhatikannya. Kedekatan mereka tumbuh di tengah jalur terjal, tenda sederhana, dan dinginnya udara puncak. Namun, kebersamaan itu memunculkan dilema, sebab Nandri masih terikat dengan Nabiya, sahabat dekatnya, sementara ia sendiri sedang menjalani hubungan jarak jauh dengan Salman. Persimpangan hati membuatnya harus memilih: menjaga persahabatan atau mengikuti suara hatinya. Pertemuan kembali dengan Nandri tiga tahun kemudian membawa mereka ke Kie Matubu, gunung tertinggi di Maluku Utara. Dalam kabut dan dinginnya puncak, mereka kembali menapaki jejak kenangan lama yang belum selesai. Di sanalah tokoh utama belajar bahwa pendakian bukan hanya tentang mencapai puncak gunung, melainkan juga mendaki ke dalam diri sendiri—melawan luka masa lalu, menata kembali arah hidup, dan menemukan makna cinta yang sejati. Akhirnya, kabut yang semula menutupi jalur menjadi saksi saat ia dan Nandri saling mengulurkan tangan, berjanji untuk mendaki kehidupan bersama. Gunung tak lagi sekadar tujuan, melainkan saksi perjalanan menuju cinta yang lebih matang dan keutuhan diri.