Hamemayu Hayuning Bawono Filosofi Pembangunan Wilayah Berkelanjutan

Description

Hamemayu Hayuning Bawono: Filosofi Pembangunan Wilayah Berkelanjutan Di tengah ancaman Triple Planetary Crisis—perubahan iklim yang memanas, kehilangan keanekaragaman hayati yang drastis, dan polusi yang merajalela—dunia mendesak mencari paradigma pembangunan yang tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada keseimbangan ekologis dan keadilan sosial. Buku ini hadir sebagai jembatan esensial antara kearifan lokal Indonesia yang kaya dan tantangan pembangunan global. Menggali kedalaman filsafat Hamemayu Hayuning Bawono (HHB), sebuah pandangan hidup Jawa yang menekankan harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas, buku ini menawarkan kerangka kerja filosofis yang kuat untuk mewujudkan Pembangunan Wilayah Berkelanjutan atau Sustainable Regional Development (SRD). HHB, dengan nilai-nilai intinya seperti kesadaran akan kesatuan segala ciptaan (Manunggaling Kawula Gusti), empati mendalam (Mulia ing rasa, empati marang liyan), kesadaran diri dan keberanian moral (Mulat Sarira Hangrasa Wani), serta ketahanan batin (Sabar, Sumeleh, Nrima), memberikan panduan etis dan praktis untuk menavigasi kompleksitas tantangan pembangunan kontemporer. Buku ini menguraikan secara mendalam bagaimana prinsip-prinsip HHB dapat diintegrasikan ke dalam setiap pilar Triple Bottom Line (3P): People (kesejahteraan masyarakat), Planet (kelestarian lingkungan), dan Profit (kemakmuran ekonomi yang etis dan berkelanjutan), menjadikannya relevan untuk menjawab berbagai tujuan SDGs. Melalui analisis kebijakan, studi kasus, dan rekomendasi konkret, buku ini membuka wawasan baru tentang potensi kearifan lokal sebagai solusi transformatif untuk mewujudkan masa depan yang lebih lestari, harmonis, dan berkeadilan. Buku ini secara komprehensif mengupas bagaimana nilai-nilai HHB dapat diaktualisasikan dalam praktik perencanaan wilayah. Dimulai dengan mengurai akar sejarah dan makna filosofis HHB, buku ini kemudian menjabarkan secara rinci bagaimana setiap pilar HHB—mulai dari kesadaran spiritual hingga ketahanan batin—memiliki implikasi langsung pada pembangunan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Pembahasan mendalam mengenai integrasi HHB dalam kebijakan tata ruang, pengelolaan lingkungan, pemberdayaan masyarakat, serta pengembangan ekonomi lokal, termasuk UMKM dan pariwisata budaya, disajikan dengan studi kasus yang relevan, khususnya dari Yogyakarta sebagai laboratorium HHB, serta contoh dari wilayah lain di Indonesia. Lebih dari sekadar analisis teoritis, buku ini memberikan rekomendasi strategis bagi pemerintah, perencana, akademisi, dan masyarakat sipil untuk secara proaktif mengadopsi HHB sebagai panduan pembangunan. Dengan gaya penulisan yang akademis namun populer, buku ini bertujuan untuk menginspirasi pembaca agar meresapi, mengamalkan, dan menyebarkan semangat HHB, membuktikan bahwa kearifan lokal dapat menjadi kompas universal untuk mengatasi krisis global dan membangun masa depan yang berkelanjutan bagi Indonesia dan dunia.