Periodesasi Dan Tokoh Pemikiran Geografi

Description

Buku ini menawarkan telaah komprehensif atas evolusi pemikiran geografi — dari akar akar deskriptif pra 1900 hingga era big data dan kecerdasan buatan kontemporer. Melalui sepuluh bab yang terstruktur, pembaca dibimbing menelusuri periode periode kunci: dimulai dengan integrasi alam oleh Alexander von Humboldt dan pendekatan regional Carl Ritter, lalu melanjutkan ke kontribusi klasik fisik seperti model erosi William Morris Davis serta kajian karst Jovan Cvijić. Bab bab selanjutnya menyoroti transformasi human geography sebelum revolusi kuantitatif, memperkenalkan teori teori geopolitik Mackinder, Ratzel, dan konsepsi lanskap budaya Sauer. Revolusi kuantitatif (1950 1970) dibahas lewat hukum pertama Tobler, refinemen Central Place Theory oleh Brian Berry, serta model model interaksi spasial Peter Haggett. Era kritis dan radikal (1970 1990) menampilkan perspektif Marxist feminist melalui David Harvey, Yi Fu Tuan, Doreen Massey, dan Edward Soja, sementara bab tentang lingkungan dan keberlanjutan mengaitkan pemikiran Paul Ehrlich, William Cronon, Jack Liu, dan Amartya Sen dengan tantangan iklim global. Bagian berikutnya menelusuri pengaruh globalisasi lewat karya John Agnew, Michael Watts, Susan P. Smith, dan Manuel Castells, serta evolusi kartografi dari Mercator hingga GIS modern dengan Roger Tomlinson. Bab GIScience & remote sensing (1990 sekarang) memaparkan fondasi Michael Goodchild, inovasi komersial Jack Dangermond, statistik spasial Paul Longley, serta aplikasi penginderaan jauh Wolfgang Kainz. Akhirnya, bab terakhir menatap masa depan melalui tokoh tokoh visioner: Michael Batty (sistem kompleks kota), Mark Graham (big data & platform urbanism), Peter Rogerson (klimat & GeoAI), serta Nicolas “Nick” Moulin (urbanisme planetary & analisis spasial AI driven). Seluruh narasi diikat oleh metodologi systematic literature review yang menggabungkan teknik kodifikasi tematik, analisis bibliometrik, dan validasi silang, memastikan setiap klaim didukung oleh sumber primer yang kredibel. Dengan pendekatan historis tematis yang terintegrasi, buku ini tidak hanya menyajikan rangkaian fakta biografis dan teori, melainkan menyoroti interkonektivitas konseptual yang membentuk geografi modern. Pembaca—baik dosen, peneliti, maupun mahasiswa—akan menemukan kerangka kerja yang memudahkan perancangan riset lintas disiplin, evaluasi kebijakan ruang, serta dialog kritis mengenai arah perkembangan ilmu geografi di tengah dinamika sosial ekonomi dan teknologi. Setiap bab diakhiri dengan refleksi kritis yang menantang pembaca untuk menilai relevansi teori lama dalam konteks tantangan saat ini, seperti perubahan iklim, urbanisasi cepat, dan ketidaksetaraan ruang. Selain itu, bagian referensi lengkap menyediakan jalur akses ke literatur klasik dan kontemporer, memfasilitasi eksplorasi lebih lanjut. Buku ini diharapkan menjadi sumber inspirasi bagi generasi ilmuwan geografi yang ingin menghubungkan warisan ilmiah dengan inovasi digital, serta berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan yang berlandaskan pemahaman ruang waktu yang mendalam.