Filsafat Ilmu Geografi Pembangunan Wilayah

Description

Buku ini menggali secara mendalam ranah filsafat ilmu dalam geografi pembangunan wilayah, sebuah area yang belum banyak dieksplorasi secara komprehensif, untuk menawarkan pemahaman kritis yang melampaui sekadar deskripsi fenomena pembangunan. Dimulai dengan penekanan pada fondasi epistemologis, kita menguji bagaimana aliran positivisme, interpretivisme, dan konstruktivisme sosial membentuk cara kita memperoleh pengetahuan tentang proses pembangunan spasial, serta bagaimana pergeseran dalam pandangan ini memengaruhi metodologi penelitian dan interpretasi temuan. Kajian ontologis kemudian memperluas pemahaman ini dengan menganalisis berbagai pandangan mengenai hakikat wilayah itu sendiri—apakah ia merupakan entitas material semata, jaringan relasional yang dinamis, atau konstruksi sosial yang kaya makna. Perdebatan antara wilayah sebagai struktur yang deterministik versus wilayah sebagai agen yang aktif juga dibahas, menyoroti bagaimana kedua pandangan tersebut memengaruhi cara kita memandang kapasitas dan batasan dalam pembangunan. Dengan mengintegrasikan pemahaman epistemologis dan ontologis ini, Buku ini secara krusial menghubungkannya dengan dimensi aksiologis dan etis yang menjadi inti dari setiap upaya pembangunan wilayah. Buku ini menganalisis bagaimana paradigma-paradigma utama dalam geografi pembangunan wilayah—mulai dari pertumbuhan ekonomi, pembangunan berkelanjutan, hingga pembangunan berbasis masyarakat—secara inheren membawa serta seperangkat nilai (aksiologi) dan implikasi etis yang berbeda. Paradigma pertumbuhan ekonomi, yang memprioritaskan efisiensi dan kemajuan material, seringkali mengabaikan keadilan sosial dan kelestarian lingkungan, sementara paradigma pembangunan berkelanjutan dan berbasis masyarakat menekankan keseimbangan tiga pilar (ekonomi, sosial, lingkungan) serta pemberdayaan dan partisipasi lokal. Analisis komparatif aksiologis antar paradigma ini menyoroti potensi konflik nilai dan sinergi yang ada, serta bagaimana pilihan-pilihan aksiologis tersebut memengaruhi keputusan etis dalam praktik pembangunan. Studi kasus ilustratif digunakan untuk mengkonkretkan bagaimana Perspektif filosofis yang berbeda menghasilkan interpretasi dan strategi pembangunan yang sangat bervariasi, mulai dari pendekatan yang berfokus pada efisiensi kuantitatif hingga yang mengutamakan keadilan prosedural dan makna subyektif. Dengan demikian, Buku ini tidak hanya mengkritisi praktik pembangunan yang ada, tetapi juga menawarkan reformulasi pendekatan yang lebih bertanggung jawab secara filosofis, etis, dan praktis, serta menyajikan rekomendasi kebijakan dan arah penelitian lanjutan untuk mendorong geografi pembangunan wilayah yang lebih kritis, inklusif, dan transformatif “